Macam-Macam Zat Adiktif Pada Makanan dan Kegunaannya
A. ZAT ADIKTIF ALAMI
Macam-Macam zat aditif alami, Contoh dan kegunaannya.
a. Pewarna
Contoh Pewarna
1. Wortel
Kegunaannya adalah sebagai zat pemberi warna oranye pada makanan. Wortel sering digunakan pada pembuatan selai nanas. Selain sebagai pemberi warna oranye, wortel juga baik dimakan langsung atau diperas airnya dan diminum karena mengandung provitamin A, yaitu B karote. B - karoten inilah yang memberikan warna oranye pada bahan makanan.
2. Kunyit
Kegunaannya adalah memberi warna kuning agak gelap pada pembuatan makanan. Biasanya, kunyit digunakan pada pembuatan nasi kuning. Kunyit juga sering ditambahkan pada pengolahan daging ayam atau itik karena dapat menghilangkan bau amis dan menambah rasa yang khas.
3. Daun sujib. Pemanis
Kegunaannya adalah sebagai pemberi. warna hijau pada bahan makanan. Daun suji bisa juga digunakan sebagi zat warna pada minuman.
Contoh Pemanis
(Sifat Higroskopis gula juga dimanfaatkan pada pembuatan sirup. Sirup awer karena kandungan gulanya pekat) |
1. Gula tebu atau gula pasir
Gula pasir dibuat dan tanaman tebu. Selain sebagai pemanis, gula pasir juga digunakan sebagai pengawet, karena gula dapat menyerap kandungan air (bersifat higroskopis). Dengan tidak adanya air, maka mikroorganisme di dalam makanan tidak dapat berkembang dan mati.
2. Gula aren
Gula aren dihasilkan dan nira bunga aren. Penggunaannya hampir sama dengan gula jawa. Hanya saja, gula aren lebih manis, sehingga lebih sering digunakan pada pembuatan jenang dan dodol.
3. Gula jawa (gula kelapa)
Gula kelapa dihasilkan dan buah kelapa. Gula kelapa sering digunakan sebagai pemanis minuman (seperti dawet, es kelapa muda, sirup, dan lain-lain). Gula kelapa juga sering dipakai sebagai pemanis pada saat memasak sayur
4. Madu
Madu merupakan pemanis yang sangat baik karena mengandung zat-zat gizi yang alami. Jadi, selain sebagai pemanis, penggunaan madu juga menambah kandungan gizi di dalam makanan.
c. Pengawet
Contoh Pengawet
1. Garam dapurGaram dapur digunakan sebagai pengawet makanan karena dapat menghambat dan membunuh pertumbuhan bakteri dalam makanan. Hal itu disebabkan karena garam dapur bersifat higroskopis (menyerap kandungan airdalam makanan) seperti halnya gula pasir.
2. Bawang putih
(Acar mengandung asam cuka yang membuatnya awet s
ekaligus dapat menghilangkan rasa enekBawang putih yang diiris akan mengeluarkan aiicin, yaitu suatu zat yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri, sehingga bawang putih dapat dipakai sebagai bahan pengawet.
3.Asam Cuka
Nama kimia dari asam cuka adalah asam asetat. Dengan sifatnya yang asam, asam cuka mampu membunuh bakteri dalam makanan. Larutan asam asetat 4% dalam air merupakan asam cuka yang. sering digunakan sebagai bahan pengawet roti untuk mencegah pertumbuhan kapang.
d. Penyedap
Contoh Pemberi Penyedap Rasa
1. Garam dapurGaram dapur merupakan penyedap yang paling sering ditambahkan ke dalam makanan. Rasa asin dalam garam dapur berasal dan natrium klorida (NaC1). Garam dapur diperoleh dan airlaut yang diuapkan. Akan tetapi, garam di dalam air laut tidak hanya natrium klorida saja, ada pula garam dan magnesium dan kalsium yang mempunyai rasa pahit. Dengan demikian, garam air laut perlu diolah terlebih dahulu melalui proses industri untuk menghilangkan pengotor-pengotor tersebut. Karena itu, garam yang biasa kamu temui di dapur sudah terkemas dengan apik dan tampak seperti buatan pabrik. Dalam pemrosesan tersebut, ada pula bahan tambahan lain yang dimasukkan ke dalam garam yang bermanfaat bagi kesehatan, seperti iodin. Garam beriodin bagus untuk mengurangi risiko penyakit gondok.
2. Bawang putih
Selain sebagai pengawet, bawang sebagai bahan penyedap. Selain bawang putih ,juga mengandung tinggi.
3. Cabai merah
Cabai merah digunakan sebagai perangsang selera makan. Selain mempunyai kandungan vitamin C hijau mengandung kedua vitamin yang lebih kecil.
e. PemberiAroma
Contoh Pemberi Warna
1. Daun jerukDaun jenik memberikan aroma yang membangkitkan selera makan. Daun menghilangkan bau amis pada ikan.
2. Vanili
Vanili memberi rasa dan aroma yang harum. Vanili banyak digunakan pada pembuatan roti atau pada pembuatan kolak.
3. Serai
Serai biasanya digunakan sebagai penambah aroma pada pembuatan minuman penghangat tubuh (minuman serai). Selain itu, serai juga digunakan untuk menambah aroma segar pada makanan-makanan bersantan.
4. Daun pandan
Daun pandan biasa ditambahkan pada saat menanak nasi agar nasi berbau harum dan tidak cepat basi. Selain itu, aroma harum dan daun pandan juga dimanfaatkan pada pembuatan kue, bubur, atau es.
f. Bahan Pengasam
Bahan pengasam bertuj uan untuk menghilangkan rasa enek (mual)
pada saat mengonsumsi makanan. Bahan pengasam alami di antaranya adalah
jeruk nipis pada soto dan minuman.
B. ZAT ADIKTIF SINTESIS ATAU BUATAN
Macam-Macam Sintesis atau buatan, Contoh dan kegunaannya.
a. Pewarna
(Pewarna Buatan banyak dipakai pada makanan dan minuman produk industri) |
Pewarna berfungsi untuk memberi warna bahan makanan agar tampil menarik,
sehingga dapat menarik konsumen untuk membeli dan mengonsumsinya.
(Tabel Pewarna Sintesis dan Kegunaannya ) |
Walaupun peredaran zat pewarna tersebut sudah diberi ijin oleh
pemerintah, kita harus tetap berhati-hati dalam memilih makanan yang
akan kita konsumsi. Zat pewarna yang sudah dilarang penggunaannya adalah
rhodaminB (pewarna merah) , methanil yellow (pewarna kuning), dan
amaranth (pewarna merah).
b. Pemanis
Pemanis sintetis adalah pemanis pengganti gula pasir atau gula tebu atau
sukrosa. Pemanis sintetis biasanya dipakai pada pembuatan sirup, sari
buah, minuman ringan, dan macam-macam kue. Pemanis sintetis yang sering
digunakan di antaranya sebagai berikut.
- Sakarin, mempunyai tingkat kemanistn 300 kali lebih manis daripada gula.
- Aspartam, mempunyai tingkat kemanisan 200 kali lebih manis daripada gula.
- Asesulfam, mempunyai tingkat kemanisan 200 kali lebih manis daripada gula.
- Siklamat (natrium sikiamat atau kalsium sikiamat), mernpunyai tingkat kemanisan 30 kali lebih manis daripada gula.
- Sorbitol.
- Dulsin.
Melalui Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 722/Menkes/Per/1X11988
tentang Bahan Makanan Tambahan, dulsin kini sudah dilarang penggunaannya
karena pemanis ini dapat menjadi karsmnogen (pemicu kanker).
c. Pengawet
(Daging Kemaan dan daging olahan biasanya memakai pengawet natriun nitrin ) |
Pengawet digunakan agar makanan lebih tahan lama dan tidak cepat busuk
bila disimpan. Bahan pengawet menghambat atau mematikan pertumbuhan
mikroba atau mikroorganisme yang dap at merusak dan membusukkan makanan.
Pengawet sintetis di antaranya sebagai berikut.
- Natrium benzoat dan asam benzoat digunakan sebagai pengawet minuman ringan, kecap, margarin, saus, manisan, dan buah kalengan.
- Natrium nitrit digunakan sebagai pengawet untuk mempertahankan warna daging dan ikan.
- Asam propionat digunakan sebagai pengawet roti, keju, margarin, dan mentega.
- Asam sorbat digunakan dalam bentuk garam natrium atau kalium dan digunakan untuk menghambat pertumbuhan kapang dan ragi, serta mengawetkan keju, roti, sari buah, dan acar.
Beberapa zat pengawet yang sudah dilarang penggunaannya tetapi masih
sering dipakai oleh pihak pihak tak bertanggung jawab adalah formalin
(sebagai pengawet ), boraks (sebagai pengawet bakso), dan terusi
(sebagai pengawet ayam potong).
d. Penyedap
Makanan yang kita konsumsi sehari-hari tak lepas dari penyedap atau
bumbu masak, karena memang zat tersebut menambah sedap dan menimbulkan
selera makan. Penyedap yang paling kita kenal adalah vetsin atau MSG (monosodium glutamat)
yang dikenal dengan merck dagang seperti Ajinomoto, Miwon, Royco, Sasa,
Maggie, dan lainl ain. Dibalik kelezatannya, MSG pernah diduga menjadi
penyebab dan suatu penyakit yang disebut Chinese Restaurant Syndrome
(CRS). Gejala-gejala penyakit ini antara lain pusing kepala, wajah
berkeringat, sesak dada bagian bawah, kesemutan pada punggung leher,
rahang bawah serta leher bagian bawah yang kemudian terasa panas. Namun,
peranan MSG sebagai penyebab penyakit tersebut tidak dapat dibuktikan
oleh para ahli, sehingga dugaan tersebut masih banyak diperdebatkan.
Akan tetapi, mengonsumsi sesuatu dengan berlebihan adalah tidak baik.
Karena itulah, sebaiknya menghindari konsumsi MSG terlalu banyak.
Penyedap sintetis selain MSG antara lain adalah nukleotida seperti guanosin monofosfat (GMP) dan
jonosin monofosfat (IMP). Keduanya memberi rasa gurih pada makanan.
e. Antioksidan
Antioksidan berfungsi melindungi makanan yang mengandung lemak atau
minyak dan ketengikan. Ketengikan terjadi karena minyak atau lemak yang
terkandung dalam makanan rusak oleh suatu proses oksidasi. Secara
sederhana, oksidasi dapat dikatakan merupakan suatu proses peruraian
minyak atau lemak. Antioksidan yang ditambahkan akan menghambat
terjadinya proses oksidasi tersebut.
Termasuk antioksidan adalah:
- Butil hidroksi anisol (BRA) dan butil hidroksi toluena (BHT) ditambahkan pada makanan yang mengandung lemak dan minyak goreng agar tidak cepat basi (tengik).
- Asam askorbat (serta garam kaliumnya, garam kalsiumnya, dan garam natriumnya) ditambahkan ke dalam daging olahan, makanan bayi, dan kaldu.
f Sekuestran (ZatPengikat logam)
Sekuestran merupakan bahan penstabil yang digunakan dalam berbagai
makanan olahan. Sekuestran mengikat logam dalam . bahan makanan,
sehingga menjaga kestabilan bahan. Sekuestran yang paling sering
digunakan adalah asam sitrat dan turunannya, fosfat, dan garam
etilendiamintetraasetat (EDTA)
g. Penambab Aroma (Essens/Flavour)
Zat aditif mi digunakan untuk memberikan aroma buah-buahan pada makanan.
- Etil butirat : rasa buah nanas
- Amil valerat : rasa buah apel
- Oktil asetat : rasa buah jeruk
- Amil asetat : rasa buah pisang
- Butil asetat : rasa buah murbei
- Isobutil propionat : rasa buah rum
- Benzaldehida : rasa buah lobi-lobi
h. Pengatur Keasaman
Zat aditif ini berfungsi untuk mengasamkan, menetralkan, dan
mempertahankan derajat keasaman makanan. Contoh pengatur keasaman
sintetis antara lain asam asetat, asam sitrat, asam laktat, asam
tartrat, natrium bikarbonat, dan amonium bikarbonat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar